Hai Kawan! Sudah 3 hari blog ini tidak diupdate. Sang Admin lagi sibuk dengan urusan Dunia Nyata. Yap, betul sekali, saya mengikuti SBMPTN atau tes tulis Perguruan Tinggi sebab dulu saya tidak lulus SNMPTN
#menyedihkan sekali. Dan waktu itu saya sempat posting
Gagal Jalur SMNPTN bukan akhir segalanya
#sok kuat banget. O iya kalian pasti kangen ya sama Admin yang keren ini.. ayo ngaku! # ngarep.
SBMPTN atau seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri diadakan serentak pada tanggal 18 s.d. 19 juni 2013 # gak kayak UN gak serentak. hohoho. Lanjut.. apalagi ya.. O iya.. Karena Sang Admin menetap di Ubud sedangkan ujiannya diadakan di Denpasar. Kalian tahukan jarak Ubud-Denpasar berapa.. jaauuuuhh dan juga saya gak bisa bangun pagi , Jadinya sang admin nginep bersama 4 kawan di rumah tante temennya. Temen saya itu namanya Hierro. Thanks ya Ro..
NB: maaf pada saat SBMPTN tidak sempet saya foto karena panitianya greget abis,dan ntar di kira turis asing kalau foto-foto disana.
Hari pertama Ujian,
Saya masuk ruang Ujian dengan gagah
#kriiiuuutt ,ceritannya bunyi pintu. Banyak mata-mata asing memandang ke arah saya, saya jadi merinding.
#alay. Saya pun berlari kecil ke tempat duduk saya karena ketakutan. Suasana ruangannya benar-benar Sepi Sunyi sama percis kayak
Blog ini, padahal ada banyak Orang. Mungkin gara-gara mereka tegang. Saya pun mencoba mendinginkan suasana dengan berkomunikasi dengan peserta lain.
Disebelah kanan saya ada cewek rambut panjang lurus , putih. Jangan-jangan
Kuntilanak # kata di coret karena admin kaliwat takut. Dan disebelah kiri saya, ada cowok gagah tampang maco pakai baju kegedean gaya-gaya hardcore gitu. Pokonya keren, saya jadi Suka.
#gdubrak. Saya memilih Cowok tadi untuk diajak ngobrol .. saya pun mikir,, gimana ya caranya memulai percakapan yang baik dan benar? cling.. saya ingat pelajaran waktu SD . Untuk memulai sebuah percakapan kita harus mengucapkan salam pembuka yang sopan yaitu selamat pagi, siang ataupun malam. Emang cocok ya... ahhh bingung..
Tak sengaja Sang admin menjatuhkan pensilnya. Dan tak disangka, Cowok tadi mengambilkan pensil saya yang terjatuh lalu sambil berkata dengan gagah" Ini Pensil Kamu Ya? Lain kali jangan sampai Jatuh ya?"
Saya pun cuma mengangguk , mata kami pun saling bertemu dan timbulah benih-benih Cinta # ueeekk., pengen muntah. Setelah itu, kami terlibat pembicaraan yang serius. # muntah lagi.
Gedubrak.. Tiba-tiba Panitia Pengawas datang. Saya kaget setengah mati karena ada 4 pengawas sekaligus di ruangan kami. #kurang greget apa lagi coba. Seorang pengawas yang tampak kekurangan rambut langsung memyebutkan persyaratanya untuk boleh mengikuti SBMPTN ini.
1. Siapkan KTP, SIM atau pasport di atas meja (kayak razia bencong aja) hohoho
2. Ijazah asli dan SKHUN asli atau photocopy yang sudah dilegalisir
3. Kartu pendaftaran..
"Semua kelengkapan kalian akan Bapak Cek " sambil memberikan senyum palsunya
Waduh, saya sedikit panik gara-gara gak bawa ijazah dan SKHUN, gara-gara disekolah saya belum dapat. Tapi saya sudah bawa SKL (surat keterangan lulus), kayaknya sih gak apa- apa. Sampailah pengawas di meja saya, diambilah kartu SIM saya. "Putu Eka Parianthana, cobak lihat muka kamu!" kata pengawas
Dengan wajah ketakutan, saya memandang ke arah pengawas. " Tanda Tangan Disini" pengawas.
Setelah itu, beliau meninggalkan Meja saya. O ternyata cuma ngabsen toh.. tak kira razia atau sejenisnya.. hohoho.
Singkat cerita, Ujian pertama TPA (tes potensi akademik) gampang cuma bisa jawab setengah .
Ujian Kedua TKDU (tes potensi dasar umum), lihat soalnya benar-benar bikin mata perih. Gak kehabisan cara, saya pun mencoba menyontek ke peserta di kanan saya yang cewek yg kayaknya mukanya pintar , pas saya tengok ke kiri sambil pura-pura baca soal ternyata... eng.. ing... eng.. lembar jawabannya pada kosong. Ternyata saya sejenis sama dia. hohoho. Alhasil saya cuma jawab sedikit sekali.
Uing... Uing.. Uing #bel berbunyi (ini bukan suara ambulan, emang gitu suaranya). Ya, sudahlah saya serahkan semuanya pada panitia panitia Tuhan.
Karena Sang Admin sedang menderita penyakit lupa akut, kisah Ujian pada hari kedua..
Bersambung..