Mendekati hari pencoblosan tanggal 15 Mei nanti, apakah kalian sudah menentukan pilihan siapa yang pantas menjadi Gubernur Bali. Jangan sampai golput ya karena suara kalian sangat berarti untuk menentukan nasib Bali. ok, kita langsung aja membahas kedua kandidat ini, yang sudah menjadi perbincangan di media social.
Visi dan Misi Kandidat 1
Puspayoga menyampaikan bahwa visinya jika terpilih menjadi Gubernur Bali periode 2013-2018 adalah membangun Bali berbasis kabupaten/kota, sedangkan misinya adalah mempercepat pemerataan pembangunan di Bali, melestarikan dan mengembangkan seni budaya Bali, dan memperkuat posisi desa pakraman (desa adat) sebagai benteng budaya Bali.
"Seorang gubernur harus mampu membuat perubahan dalam manajemen tata kelola pemerintahan dengan melaksanakan pembangunan berbasis kabupaten/kota. Perubahan ini agar tidak terjadi ketimpangan di tingkat kabupaten/kota tak semakin melebar. Ke depan, saya lebih setuju kalau pemerintah provinsi punya uang supaya tidak hanya ditabung di bank. Daripada uang itu menganggur lebih baik dibagikan ke kabupaten/kota untuk pembangunan bidang pendidikan, kesehatan infrastruktur dan sebagainya," ujar Puspayoga.
Ia pun menyatakan ke depan harus diprioritaskan pengembangan pariwisata perdesaan sehingga Bali tidak hanya dikuasai oleh kepentingan kapitalis. Masih terkait dengan keberpihakan pada desa, ke depan diharapkan Lembaga Perkreditan Desa (LPD) tak lagi menyisihkan lima persen dari keuntungannya diserahkan ke provinsi.
Jika terpilih menjadi Gubernur Bali, Puspayoga berjanji akan menyerahkan aset-aset pemprov untuk dikelola pemerintah kabupaten/kota.
Visi dan Misi Kandidat 2
Melanjutkan Bali Mandara jilid II
Bali Mandara adalah Bali yang maju, aman, damai, dan sejahtera.
- Bali Maju adalah Bali yang dinamis, Bali yang terus bergerak menurut dinamika pergerakan dan perkembangan dunia. Bali yang senatiasa bergerak dan maju dengan tetap menjungjung kesucian dan keiklasan demi tegaknya dharma. Bali yang maju adalah Bali yang harus tetap "metaksu" yang senantiasa meningkatkan kualitas dirinya sebagai daerah tujuan wisata yang handal, berkharisma dan religius. Bali yang maju adalah Bali yang modern menurut ukuran dan tuntutan nilai-nilai universal yang tidak menyimpang dan atau bertentangan dengan nilai-nilai agama Hindu (Bali) serta adat istiadat Bali. Kemodernan dalam rangka meningkatkan kualitas hidup dan peradaban sebagai masyarakat yang berada di perkampungan dunia yang terbuka.
- Bali Aman adalah Bali yang " dabdab" teratur sekala niskala. Bali yang memiliki keseimbangan antara korelasi kebutuhan hubungan antar manusia dengan manusia lainnya, hubungan manusia dengan alam lingkungannya, serta hubungan manusia dengan Tuhan nya sejalan dengan konsep Tri Hita Karana. Bali yang aman adalah Bali yang terhindar dari ancaman intervensi virus-virus ideologi yang bertentangan dengan Tri Hita Karana seperti: terorisme, anarkhisme dan virus non traditional threat lainnya yang mewarnai jaman Kali.
- Bali Damai adalah Bali yang diselimuti atmosfir kesejukan lahir bathin serta selalu dalam kondisi "tis" dan kondusif. Bali Damai adalah Bali yang menggambarkan adanya komunitas masyarakat Bali, baik di perkotaan maupun pelosok pedesaan yang kental dengan suasana "briyag-briyug, pakedek pakenyem". Hal tersebut sebagai indikator optimisme masyarakat dalam menatap masa depan yang menjanjikan.
- Sedangkan Bali yang Sejahtera, adalah Bali yang "sukerta sekala niskala" sebagai diperolehnya kemajuan, keamanan dan kedamaian yang sejati. Artinya, segala aspek kejadian yang bervibrasi spiritual dan kontekstual potensial menyebabkan Daerah dan Masyarakat Bali maju, aman serta terasanya kedamaian, akan mengantarkan Daerah dan Masyarakat Bali pada kesejahteraan hidup sepanjang masa.
Visi tersebut dijabarkan dalam tiga misi, yaitu:
- Pertama; Mewujudkan Bali yang berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern.
- Kedua; Mewujudkan Bali yang Aman, Damai, Tertib, Harmonis, serta Bebas dari berbagai Ancaman, dan
- Ketiga: Mewujudkan Bali yang Sejahtera dan Sukerta Lahir Bhatin.
Berdasarkan visi dan misi di atas, Pemerintah Provinsi Bali menempatkan penanganan kemiskinan sebagai prioritas utama dalam program pembangunannya. Kemiskinan merupakan muara dari beberapa permasalahan lainnya, terutama pendidikan dan kesehatan. Seluruh permasalahan yang ada harus ditangani secara simultan, tidak bisa sektoral dan terpisah. Prioritas penanganan tersebut kemudian dituangkan dalam APBD Provinsi Bali setiap tahunnya, sebagai landasan penjabaran dan pembiayaannya. Efektivitas program tercermin dari pengalokasian jumlah anggaran daerah dalam pembangunan. APBD Provinsi Bali yang turut ditentukan oleh tingkat pertumbuhan ekonomi masyarakat Bali, dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Pada Tahun 2008: Rp 1,512 Triliun, Tahun 2009: Rp 1,667 Triliun, Tahun 2010: Rp 2,1 Triliun, Tahun 2011: Rp 2,97 Triliun, dan Tahun 2012: Rp 3,56 Triliun. Peningkatan ini mencerminkan proyeksi pengelolaan pembangunan, serta ketersediaan anggaran daerah untuk mensejahterakan masyarakatnya semakin meningkat. Di sisi lain, peningkatan anggaran ini menuntut berbagai program dan upaya pemerintah daerah untuk memenuhi kepentingan masyarakat, melalui program-program pembangunan yang benar-benar berpihak kepada masyarakat, harus tepat sasaran dan partisipatif. Beberapa program prioritas sebagai upaya pengentasan kemiskinan sekaligus peningkatan kesejahteraan masyarakat Bali, antara lain :
- Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM)
- Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri)
- Bali Green Province
- Bedah Rumah
- Penuntasan Buta Aksara dan pembangunan bidang pendidikan
- Bali Green Province
- Gerakan Pembangunan Desa Terpadu (Gerbangsadu)
- Pengembangan usaha ekonomi terpadu wanita di perdesaan
Video Debat Kandidat
Ok sekian dulu visi misi kandidat calon gubernur Bali, semoga bisa menjadi pertimabangan teman-teman untuk memilih gubernur Balli yang memang benar pantas memimpin Bali kedepannya.