ilustrasi
DERASNYA arus informasi dan teknologi menjadikan segalanya begitu mudah, praktis, dan cenderung memanjakan. Zaman ini, jarang lagi dijumpai pemandangan orang sibuk dengan SMS-nya atau telefon genggamnya.
Bahkan, kini jarang terdengar suara telefon rumah yang begitu keras berdering. Padahal, waktu itu alat komunikasi macam itu begitu membumi di Tanah Air.
Kemana benda itu sekarang? Hilang entah kemana, ataukah sudah berganti dengan teknologi jauh lebih canggih. Kehadiran telefon pintar (smartphone), dengan sistem Android begitu kuat mengubah perilaku masyarakat Indonesia. Samsung, Apple, BlackBerry dan sederet merek China lainnya sudah menjadi dewa di Tanah Air.
Marshall Mc Luhan, seorang professor dari University of Toronto berpendapat, manusia tidak bisa lepas dari teknologi, dan sekarang ini manusia sudah dimanfaatkan oleh teknologi. Bahkan, gawatnya lagi, masyarakat menganggap kecanggihan teknologi seperti layaknya “Tuhan” yang menyelimuti aktivitas manusia sehari-hari.
Akibatnya, kata Mc Luhan, perlahan namun pasti, teknologi yang didewakan tersebut mengantarkan pada perubahan masyarakat dan untuk kemudian, berbalik pada siklus yaitu memengaruhi perkembangan teknologi.
Bicara jauh ke depan, teknologi bakal menciptakan jarak antar penggunanya secara fisik. Bukan tidak mungkin, orang rapat, berkencan bahkan berhubungan seks sekalipun bisa terjadi tanpa harus kontak fisik.
Nah, itulah yang mendorong manusia dan berbagai perusahaan di dunia tertantang untuk menciptakan inovasi baru di bidang teknologi komunikasi yang unggul.
Teknologi NFC
Berangkat dari itu, sebuah forum di Amerika Serikat bernama NFC, merupakan singkatan dari Near Field Communication, yang merupakan pengembangan teknologi Radio Frequancy Identification (RFID), baru-baru ini sukses mengembangkan teknologi terbarunya.
Teknologi yang dihasilkan untuk memudahkan pengguna dalam melakukan transaksi, seperti pertukaran konten digital. Penggunaannya sangat mudah, dengan mendekatkan dua perangkat yang saling memiliki teknologi NFC dengan sentuhan.
NFC tidak luput dari perkembangan teknologi gadget yang ada, kini teknologi ini telah berhasil diterapkan pada beberapa jenis smartphone besutan perusahaan besar. NFC pada smartphone sendiri memang tidak dapat digunakan untuk melakukan pembayaran.
Akan tetapi, kehadiran teknologi NFC pada smartphone akan memudahkan pengguna untuk melakukan pertukaran data antar perangkat. Contohnya seperti memindahkan file gambar, data, dengan cara yang lebih sederhana dan nyaman.
Dua spesifikasi utama yang digunakan untuk teknologi NFC adalah ISO / IEC 14443 dan ISO / IEC 18000-3. Teknologi pertama akan mendefinisikan kartu identitas yang digunakan untuk menyimpan informasi, seperti yang ditemukan dalam tag NFC. Sedangkan teknologi terakhir akan menentukan komunikasi RFID digunakan oleh perangkat NFC.
Perangkat yang menggunakan teknologi NFC akan memiliki kemampuan untuk membaca dan menulis informasi pada kecepatan tinggi (424kbps). Perangkat yang menggunakan teknologi NFC juga harus berada dalam jarak 4cm satu sama lain sebelum mereka dapat mengirimkan informasi.
Karena cara penggunaan dan fungsi yang sangat terbatas, maka teknologi NFC sendiri memiliki jaminan komunikasi antar perangkat yang aman dari kehilangan data.
Ringkasnya, teknologi NFC ini akan membuat hidup menjadi lebih ringkas dan nyaman, karena akan dimudahkan melakukan transaksi, pertukaran konten digital dan penghubung antar perangkat elektronik.
Kini, teknologi NFC sudah diterapkan di dunia, dengan keunggulannya seperti untuk pembayaran kartu kredit menggunakan perangkat mobile yang terintegrasi, pertama, mengetahui data jadwal keberangkatan dan kedatangan kereta api, kedua, pembayaran tiket elektronik, penerbangan, dan pemesanan hotel, ketiga, koneksi P2P (peer to peer) untuk mempermudah pertukaran informasi antar perangkat secara nirkabel, keempat, pertukaran data seperti musik, foto, data multimedia, dan data lainnya, dan kelima, tempat menyimpan dokumen elektronik pribadi.
Nah, penemuan teknologi terbaru itu adalah bagian terkecil dari rangkaian inovasi-invasi baru lainnya yang akan jauh lebih besar dan berkembang ke depannya. Lalu siapkah kita menghadapinya?